Saturday 16 December 2023

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu,
Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil,
Hatinya penuh kekecewaan, matanya penuh air mata.
 
Dia memandang ke langit, mencari jawaban,
Namun langit hanya diam, tak memberi petunjuk,
Dia merasa sendiri, terjebak dalam keputusasaan.
 
Akhirnya, dia memutuskan untuk pulang,
Pulang ke kampung halaman, tempat dia tumbuh dan besar,
Meski orang tuanya telah tiada, dia merasa harus kembali.
 
Dia berjalan melalui jalan-jalan yang dulu dia kenal,
Melihat rumah-rumah yang dulu dia mainkan,
Semuanya tampak begitu asing, namun begitu akrab.
 
Dia merasa sedih, namun juga lega,
Dia telah pulang, pulang ke tempat dia berasal,
Meski orang tuanya telah tiada, dia merasa mereka masih ada.
 
Dia berjanji pada dirinya sendiri,
Bahwa dia akan bangkit, dia akan berjuang,
Dia akan mencari pekerjaan, dan dia akan berhasil.
 
Pemuda itu berjalan, langkahnya berat namun penuh harapan,
Dia telah pulang, dan dia siap untuk memulai lagi,
Dia adalah pemuda yang gagal, namun dia adalah pemuda yang tak pernah menyerah.

Tanggul, 2023

Mengenang Doni Monardo

Doni Monardo, sosok penuh dedikasi,
Karirnya bagai perjalanan panjang penuh inspirasi.
Dari militer hingga BNPB, ia berkontribusi bagi bangsa,
Mengemban tugas dengan hati penuh cinta dan rasa.
 
Pada awalnya, ia adalah prajurit yang berani,
Dalam TNI, ia tunjukkan dedikasi dan kisah inspirasi.
Kemudian, panggilan tugas membawanya ke BNPB,
Menjadi pemimpin, menghadapi tantangan dengan segenap hati.
 
Perjalanan karirnya penuh tantangan dan rintangan,
Namun, dengan tekad kuat, ia tak pernah goyah atau ragu.
Dalam menghadapi bencana, ia selalu berdiri di garis depan,
Menunjukkan keberanian dan kepedulian, sebagai seorang pemimpin dan insan.
 
Doni Monardo, sosok yang patut kita hormati,
Karirnya adalah cerita tentang perjuangan dan integritas diri.
Melalui setiap tantangan, ia tunjukkan kekuatan dan ketabahan,
Sebuah inspirasi bagi kita semua, dalam perjalanan hidup dan karir kita sendiri.

Doni Monardo, sosok pejuang sejati,
Melawan sakit, dengan keberanian yang tak terhenti.
Dalam diam, ia berjuang, tak pernah mengeluh atau menyerah,
Sebuah perjuangan yang menginspirasi, penuh kekuatan dan cinta.
 
Dalam derita, ia tetap teguh dan berani,
Menghadapi sakit, dengan keberanian yang tak pernah pudar.
Ia berjuang, bukan hanya untuk dirinya sendiri,
Tapi juga untuk bangsa dan negara yang ia cintai.
 
Hingga hembusan nafas terakhir, ia tetap berjuang,
Sebuah perjuangan yang menginspirasi, penuh kekuatan dan harapan.
Doni Monardo, sosok pejuang sejati,
Kisahnya akan selalu kita kenang, sebagai inspirasi bagi kita semua.
 
Kini, ia telah pergi, meninggalkan kita semua,
Namun, semangat dan perjuangannya akan selalu hidup dalam hati kita.
Doni Monardo, terima kasih atas segala perjuanganmu,
Kau akan selalu diingat, sebagai pahlawan sejati.

Jakarta, November 2023

Kesuksesan Seorang Pengusaha Bakso

Dahulu, di sebuah kota kecil di Indonesia, hiduplah seorang pria bernama Budi. Budi adalah seorang penjual bakso keliling yang berpenghasilan pas-pasan. Meski hidupnya sederhana, Budi memiliki mimpi besar: ia ingin memiliki warung bakso sendiri.
 
Setiap hari, Budi berkeliling kota dengan gerobak baksonya. Ia bangun pagi-pagi, memasak bakso dengan resep rahasia keluarganya, lalu berkeliling hingga sore hari. Penghasilannya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun Budi tahu ia harus bekerja lebih keras untuk mewujudkan mimpinya.
 
Budi mulai menabung sebagian penghasilannya. Ia juga mulai mencari cara untuk meningkatkan penjualannya. Dengan bantuan teman-temannya, Budi mulai mempromosikan baksonya di media sosial. Lambat laun, bakso Budi mulai dikenal dan penjualannya meningkat.
 
Setelah beberapa tahun bekerja keras dan menabung, akhirnya Budi berhasil membuka warung bakso sendiri. Warung itu sederhana, namun selalu ramai pengunjung. Bakso Budi dikenal sebagai bakso terenak di kota itu.
 
Budi tidak berhenti di situ. Ia terus berinovasi dengan menu dan cara pelayanannya. Ia juga mulai membuka cabang di kota-kota lain. Dari penjual bakso keliling, Budi kini menjadi pemilik jaringan warung bakso yang sukses.

Mengenang Perjalanan Karya Tulisan Ajip Rosidi

Ajip Rosadi, seorang penulis yang karya-karyanya selalu memukau dan menggugah hati pembaca. Perjalanan karya-karyanya adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan keindahan dan kekuatan kata-kata.
 
Ajip Rosadi memulai perjalanannya dalam dunia sastra dengan menulis puisi. Puisi-puisinya yang penuh dengan emosi dan makna mendalam, seolah-olah membawa kita ke dalam dunia yang berbeda, dunia yang penuh dengan keindahan dan kedamaian. Puisi-puisinya bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi juga merupakan cerminan dari jiwa dan hatinya.
 
Selain puisi, Ajip Rosadi juga menulis prosa. Prosa-prosanya yang penuh dengan imajinasi dan kreativitas, membuat kita terhanyut dalam alur cerita yang dibuatnya. Prosa-prosanya bukan hanya sekedar cerita, tetapi juga merupakan refleksi dari pandangan dan pemikirannya tentang dunia.
 
Perjalanan karya Ajip Rosadi bukanlah perjalanan yang mudah. Ada banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi. Namun, dengan tekad dan semangat yang kuat, Ajip Rosadi berhasil melewati semua itu dan terus berkarya.
 
Perjalanan karya Ajip Rosadi adalah perjalanan yang penuh dengan inspirasi. Karya-karyanya mengajarkan kita tentang arti kehidupan, tentang cinta, tentang persahabatan, dan tentang banyak hal lainnya. Karya-karyanya adalah bukti bahwa kata-kata memiliki kekuatan yang luar biasa, kekuatan untuk mengubah dunia.
 
Perjalanan karya Ajip Rosadi adalah perjalanan yang akan terus berlanjut. Karena bagi Ajip Rosadi, menulis adalah jalan hidupnya, adalah cara dia berkomunikasi dengan dunia. Dan selama masih ada kata-kata, perjalanan karya Ajip Rosadi akan terus berlanjut.

Perjalanan karya Ajip Rosidi memasuki babak akhir dengan penuh keagungan. Seperti matahari yang tenggelam, ia meninggalkan jejak cahaya yang mempesona dan tak terlupakan.
 
Ajip Rosidi, dengan segala karya yang telah ia ciptakan, telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam dunia sastra. Karya-karyanya, yang penuh dengan makna dan emosi, telah menyentuh hati banyak orang dan menginspirasi banyak penulis muda.
 
Akhir perjalanan Ajip Rosidi bukanlah akhir dari karya-karyanya. Sebaliknya, ini adalah awal dari perjalanan baru. Karya-karyanya akan terus hidup dan berbicara kepada kita, memberi kita inspirasi, memberi kita pemahaman, dan memberi kita kekuatan.
 
Ajip Rosidi mungkin telah menyelesaikan perjalanannya, tetapi karya-karyanya akan terus berlanjut. Karya-karyanya akan terus dibaca, dianalisis, dan dihargai. Karya-karyanya akan terus menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang.
 
Akhir perjalanan Ajip Rosidi adalah akhir yang indah. Ia telah meninggalkan warisan yang tak ternilai dalam dunia sastra. Ia telah meninggalkan jejak yang tak akan pernah pudar. Dan meskipun perjalanannya telah berakhir, karya-karyanya akan terus hidup dan berbicara kepada kita.
 
Terima kasih, Ajip Rosidi, untuk semua karya yang telah Anda ciptakan. Terima kasih untuk semua inspirasi yang telah Anda berikan. Perjalanan Anda mungkin telah berakhir, tetapi karya-karya Anda akan terus hidup selamanya.

Anak Durhaka pada Ibu

Pada suatu hari di sebuah desa kecil, hiduplah seorang ibu bernama Sari bersama anaknya, Bima. Sari adalah seorang janda yang bekerja keras sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan mereka berdua. Sementara Bima, seorang pemuda yang tampan dan berbakat, namun memiliki sifat yang kurang baik.
 
Bima sering kali memarahi ibunya dan tidak menghargai semua pengorbanan yang telah dilakukan Sari. Dia lebih memilih menghabiskan waktu dengan teman-temannya daripada membantu ibunya bekerja di ladang. Sari merasa sedih, namun dia selalu berdoa agar Bima berubah.
 
Suatu hari, Bima bertemu dengan seorang gadis cantik dari kota bernama Rina. Bima jatuh cinta pada pandangan pertama dan berusaha mendekati Rina. Namun, Rina menolak Bima karena dia tahu tentang perilaku Bima yang durhaka pada ibunya.
 
Bima merasa malu dan marah. Dia pulang ke rumah dan memarahi ibunya, menyalahkan Sari atas penolakan Rina. Sari hanya bisa menangis dan berdoa agar Bima sadar akan kesalahannya.
 
Beberapa hari kemudian, Bima jatuh sakit. Sari merawat Bima dengan penuh kasih sayang, meski Bima masih bersikap kasar padanya. Melihat pengorbanan ibunya, Bima mulai merasa bersalah.
 
Akhirnya, Bima meminta maaf kepada Sari dan berjanji akan berubah. Dia sadar bahwa ibunya adalah orang yang paling mencintainya dan dia telah salah memperlakukannya. Sejak itu, Bima menjadi anak yang baik dan selalu membantu Sari.

Kenangan Eyang Sapardi

Eyang Sapardi, pujangga yang berbicara lewat puisi,
Menggenggam dunia dalam kata, merangkai makna dalam hati.
Kenangan tentangmu, seperti syair yang tak pernah pudar,
Mengalir dalam pikiran, berdendang dalam sejarah.
 
Kau berpuisi dengan hati, kau berbicara dengan jiwa,
Menciptakan dunia dalam kata, mengeja rasa dalam puisi.
Setiap baitmu adalah kenangan, setiap kata adalah sejarah,
Menceritakan tentang manusia, tentang cinta, tentang kehidupan.
 
Eyang Sapardi, kau telah pergi, tapi puisimu tetap ada,
Mengalir dalam waktu, berdendang dalam angkasa.
Kenangan tentangmu, akan selalu kami simpan,
Dalam hati, dalam pikiran, dalam setiap bait puisi.
 
Kau adalah pujangga, kau adalah legenda,
Dan kenangan tentangmu, akan selalu kami kenang.
Eyang Sapardi, terima kasih atas puisimu,
Atas kata-katamu, atas kenanganmu.

Surakarta, 2023

Friday 15 December 2023

Misteri di Balik Istana

Di balik dinding istana yang megah,
Ada misteri yang tersembunyi,
Cerita yang tak terungkap,
Rahasia yang tak terbongkar.
 
Di balik pintu istana yang tertutup,
Ada bisikan yang tak terdengar,
Kisah yang tak tercerita,
Misteri yang tak terpecahkan.
 
Di balik jendela istana yang tinggi,
Ada bayangan yang tak terlihat,
Perjuangan yang tak terpahami,
Misteri yang tak terungkap.
 
Namun di balik misteri istana,
Ada kebenaran yang menanti,
Ada cerita yang harus diceritakan,
Ada rahasia yang harus dibongkar.
 
Surabaya, 2023

Melewati Jembatan yang Terputus

Jembatan yang terputus, oh, betapa sulitnya,
Menjadi rintangan, menjadi tantangan,
Namun aku berjuang, aku berusaha,
Untuk melewatinya, untuk mencapai tujuan.
 
Setiap langkah, oh, betapa beratnya,
Namun semangatku tak pernah pudar,
Aku berjuang, aku berusaha,
Untuk melewati jembatan, untuk mencapai impian.
 
Jembatan yang terputus, oh, betapa menakutkannya,
Namun aku tak pernah menyerah,
Aku berjuang, aku berusaha,
Untuk melewatinya, untuk mencapai harapan.
 
Dan ketika aku sampai di tempat tujuan,
Oh, betapa indahnya,
Setelah perjuangan, setelah tantangan,
Aku mencapai impian, aku mencapai harapan.

Surabaya, 2023

Keajaiban Sungai Bengawan Solo

Sungai Bengawan Solo, oh, betapa ajaibnya,
Mengalir tenang, membawa kehidupan,
Dari gunung hingga laut, dari pagi hingga malam,
Kau adalah keajaiban, kau adalah anugerah.
 
Air yang mengalir, oh, betapa indahnya,
Membawa cerita, membawa sejarah,
Dari masa lalu hingga masa kini,
Kau adalah saksi, kau adalah penjaga.
 
Sungai Bengawan Solo, oh, betapa pentingnya,
Bagi manusia, bagi alam, bagi kehidupan,
Kau adalah sumber, kau adalah tujuan,
Kau adalah keajaiban, kau adalah harapan.
 
Kita menghargai, kita menjaga,
Sungai Bengawan Solo yang ajaib ini,
Karena dalam setiap tetesan air, dalam setiap aliran,
Ada kehidupan, ada keajaiban, yang harus kita hargai.

Surakarta, 2023

Mengenang Tujuh Jendral yang Berjasa

Di balik sejarah yang terukir,
Ada tujuh jendral yang tak terlupakan,
Diculik dalam malam yang sunyi,
Meninggalkan luka, meninggalkan kenangan.
 
Tujuh jendral, oh, berani dan gagah,
Melayani negeri, melindungi tanah air,
Namun malam itu, oh, begitu pilu,
Mereka diculik, mereka hilang, dalam sekejap mata.
 
Kita mengenang, kita berdoa,
Untuk tujuh jendral yang telah pergi,
Kita menghormati, kita menghargai,
Untuk pengorbanan mereka, untuk cinta mereka pada negeri.
 
Mereka mungkin telah pergi, mereka mungkin telah hilang,
Namun kenangan tentang mereka, oh, selalu ada,
Dalam setiap detik, dalam setiap nafas,
Kita mengenang, kita menghargai, tujuh jendral yang telah diculik.

Jakarta, 30 September 2023

Suami Tendang Perut Istri

Oh, betapa pilunya hati ini mendengar,
Kisah suami yang menendang perut istrinya,
Sebuah tindakan yang tak termaafkan,
Membawa luka, membawa duka, yang tak terobati.
 
Perut yang ditendang, oh, betapa sakitnya,
Bukan hanya fisik, tapi juga hati dan jiwa,
Sebuah luka yang mendalam, sebuah duka yang tak terkira,
Dari tindakan yang tak seharusnya terjadi.
 
Suami, oh suami, mengapa kau lakukan ini?
Apakah kau lupa janji suci kita?
Untuk saling menjaga, untuk saling melindungi,
Bukan untuk menyakiti, bukan untuk melukai.
 
Istri, oh istri, kuatlah hatimu,
Tak ada luka yang tak bisa sembuh,
Tak ada duka yang tak bisa hilang,
Dan ingatlah, kau pantas mendapatkan cinta, bukan luka.

Medan, 2023

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...